Custom Search

Friday, December 22, 2006

Hati-hati virus dan spam

Biasanya menjelang Natal dan tahun baru New Year seperti ini, penyebaran virus dan spam semakin meningkat. Banyak orang mengirim kartu ucapan via email dan tanpa curiga kita klik dan install attachment yang disertakan ke dalam komputer, kena deh...
Untuk mencegah komputer terkena virus dan spam, beberapa tips yang bisa di lakukan antara lain :
1. Jangan lupa untuk selalu mengupdate dan scan secara teratur komputer Anda dengan anti virus yang telah ada. Jika belum ada, terutama bagi Anda yang terkoneksi ke internet. Dunia internet merupakan dunia tanpa batas yang tidak menutup kemungkinan Anda terkena virus atau spam, maka hendaknya install software anti virus.
2. Jangan membuka attachment dari pengirim yang tidak di kenal, beberapa file dengan ekstensi .exe, .pif, .src, .bat perlu Anda waspadai.
3. Tidak sembarangan memasukkan data dari media penyimpan seperti disket, flash disk apalagi jika media penyimpan tersebut telah digunakan pada banyak tempat.

Itu aja dulu, yg teringat, be careful, dan jangan lupa berdoa semoga virus dan spam tidak masuk ke komputer Anda :-)

Thursday, December 21, 2006

Pemerintah sudah mantap pilih Microsoft ??

Judul diatas pada detik.com, membuat beberapa orang terutama para praktisi IT memberikan komentar pro dan kontranya. Saya secara pribadi, lebih mendukung agar kita menggunakan open source karena legal dan gratis. Jika ada yang gratis dan bermutu kenapa harus memilih yang berbayar ?? Walaupun sampai sekarang saya masih menggunakan software Microsoft dalam aktivitas IT karena tuntutan pekerjaan yang mengharuskan :-)
Pengunaan open source tentu akan lebih mendidik para praktisi IT negara ini lebih kreatif dan dinamis menghasilkan software-software yang bermutu. Pemerintah berencana akan menlisensikan Windows sebanyak 35.496 dan Microsoft Office sebanyak 177.480. Jika dengan kurs 1$ = Rp 9.065, menurut Onno W Purbo, maka Microsoft akan menerima pembayaran sebesar 676 miliar. Angka yang fantastis, uang sebesar itu harusnya bisa lebih dihemat dengan menyalurkan pada dunia pendidikan dan membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah, dimana negara kita sedang di uji oleh ALlah dengan banyaknya musibah yang terjadi.
Disadari bahwa penggunaan Open Source masih sangat jarang dan masyarakat kita terutama para pengguna IT kebanyakan masih menggunakan software-software Microsoft dalam aktivitas sehari-harinya. Jika di lakukan penggantian yang frontal maka dibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk melakukan pelatihan penggunaan Open Source.
Untuk mengatasi hal tersebut, saya setuju dengan pendapat Pak Made Wiryana, untuk membeli lisensi beberapa software Microsoft saja, dan yang lain secara bertahap di lakukan penggantian ke arah Open Source.
Hendaknya pemerintah juga tidak mengadakan sweeping terhadap penggunaan Windows di masyarakat karena hal tersebut tentu akan lebih menyengsarakan, apalagi beberapa warnet yang ada di negara kita masih menggunakan Windows sebagai platform sistem operasi mereka. Saya buka pengelola ataupun pemilik warnet namun saya mengerti bagaimana efeknya regulasi tersebut terhadap lahan bisnis mereka.
Dan itu semua butuh proses agar masyarakat kita benar-benar dapat menggunakan Open Source sebagai pengganti sistem operasi Windows saat ini.

Monday, December 18, 2006

Akhir-akhir ini, wabah virus Rontokbro / Brontok telah merambah berbagai kota. Laporan dari www.vaksin.com, kota Bandung merupakan kota yang mempunyai korban paling banyak di banding kota-kota lainnya.
Penyebaran virus ini seperti kebanyakan virus-virus sebelumnya yaitu paling banyak melalui attachment email, flash disk, disket dsb.
Aktivitas virus ini benar-benar membuat para pengguna komputer agak kewalahan. Beberapa virus sebelumnya, jika komputer di jalankan pada safe mode akan membuat aktivitasnya berhenti. Namun tidak bagi si Brontok. Walaupun komputer sudah jalan di safe mode, aktivitasnya masih tetap berjalan. Hal ini yang membuat beberapa pengguna komputer agak kebingungan, bagaimana cara mengusirnya dari komputer. Dan sampai saat ini, varian dari SiBrontok ini masih terus bertambah. Berhati-hatilah! jangan lupa untuk selalu meng-update anti virus Anda secara teratur.

Sebelumnya, kita perlu mengetahui beberapa ciri atau tanda sebuah komputer terkena virus Brontok yaitu antara lain :
1. Fungsi regedit, msconfig menjadi disabled, ketika Anda menjalankan perintah-perintah tersebut komputer akan restart dengan sendirinya.
2. Fungsi Folder Options menjadi hilang.
3. Ketika Anda akan membuka isi sebuah folder maka akan muncul folder baru dengan ekstensi .exe. Jika hal ini Anda biarkan maka kapasitas hardisk Anda akan habis "termakan" oleh folder-folder hasil duplikasi si Brontok.

Berikut beberapa tips dan trik untuk menghilangkan virus Brontok dari komputer kita :
1. Gunakan software Process Explorer (http://www.snapfiles.com/get/processexplorer.html) untuk melihat proses yang sedang berjalan pada komputer Anda. Karena Windows Task Manager tidak mampu untuk memantau aplikasi yang sedang berjalan, atau yang terkena virus.
2. Jika terdapat file2 SVCHOST.EXE yang menggunakan icon folder, maka ini adalah virus. File SVCHOST.EXE yang asli tidak menggunakan icon folder.
3. Setelah yakin bahwa proses yang sedang berjalan itu adalah virus maka klik kanan pada proses dan pilih Kill Process.
4. Kemudian lakukan Full scan dengan anti virus yang telah terpasang, jangan lupa update terlebih dahulu database virus dengan update-an terbaru.
5. Setelah selesai, lakukan pembersihan melalui registry. Klik Start -> Run, ketik regedit dan
hapus/ubah nilai2 sebagai berikut :

"HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Winlogon" hapus key "Explorer.exe"C:\WINDOWS\SVCHOST.EXE"

"HKEY_CURRENT_USER\SOFTWARE\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Winlogon" hapus key "Shell=Explorer.exe"C:\WINDOWS\system\SVCHOST.EXE"

"HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Explorer\Advanced\Folder\HideFileExt" ubah nilai Unchecked Value menjadi "1"

"HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Explorer\Advanced\Folder\SuperHidden" ubah nilai Unchecked Value menjadi "1"

6. Hapus semua fasilitas sharing, terutama jika Anda menggunakan sistem operasi Windows XP, hilangkan sharing pada folder Shared Documents.
7. Masuk ke Explorer dan pilih pada menu Tools->Folder Options->View
. Non aktifkan pilihan "Hide-protected operating system file" Maka file asli yang disembunyikan virus akan muncul. Klik kanan dan hilangkan atribut "hidden " dan "system" pada file-file tersebut.
8. Jangan lupa untuk selalu meng-update antivirus yang Anda gunakan.
9. Jangan membuka attachment email dari alamat yang meragukan atau tidak dikenal.
10. Kalau perlu scan terlebih dahulu media penyimpan data seperti disket, flash disk jika hendak mentransfer data dari satu komputer ke komputer yang lain.

Sumber :
- Majalah Chip
- pengalaman pribadi saat melawan si Brontok :-)

Semoga bermanfaat bagi rekan-rekan sekalian. Jika ada tambahan, silahkan beri komentar. Terimakasih.